Reeyzab Automotive Racing

Reeyzab Automotive Racing
TKR 3 IS THE BEST

Pages

Modifikasi Bergengsi

by Unknown | 15:51 in | komentar (0)

BMW 325i M Edition Modifikasi
Jakarta, BosMobil.com - Mengolah sepatu tunggangannya menjadi kebiasaan Hans sejak lama. Dari sekian mobil yang dimilikinya, hampir semuanya tidak luput dari sentuhan modifikasi kaki-kaki. Tak terkecuali sedan Jerman berlabel BMW 325i M Edition miliknya.

Bekerja sama dengan Auto Distro, Hans berkolaborasi menentukan velg yang cocok untuk BMW 325i M Edition berkelir putih ini, termasuk memilih singgasana untuk mengendarainya.

BMW 325i M Edition Modifikasi

Sepetu Dari Tuner Jerman

Salah satu kedigdayaan mobil ber-platform E90 di kancah permodifikasian dunia tak lepas dari peran tuner Jerman berlabel Alpina. Yup, inilah yang menjadi inspirasi Hans, velg model jari-jari dari Alpina Softline dipilih Hans untuk memanjakan sepatu BMW 325i M Edition.

BMW 325i M Edition Modifikasi


Untuk menemani velg berukuran 20x(9+10) inci dan ber-offset belang ini (ET20 dan ET32), Hans menyandingkannya dengan karet bundar yang super tipis yaitu ban Toyo berukuran 235/30R20 di roda depan dan 255/30R20 untuk ban belakang.

BMW 325i M Edition Modifikasi


Selain desainnya yang berkelas, uniknya velg ini memilki pentil yang terbenam di dalam velg dekat baut roda yang tertup dop. “Ada salah satu palang yang bolong untuk mengalirkan udara saat mengisi angin ban. Jadi kalau ada velg Alpina Softline pentilnya diluar dijamin palsu,” ucap Endhy, dari workshop Auto Distro.

BMW 325i M Edition Modifikasi


Agar tampilan roda semakin dramatis, jarak roda dengan fender BMW 325i M Edition ini dibuat semakin dekat. “Untuk ngejar kerendahan, dipakai per Eibach Sportline,” lanjutnya.

BMW 325i M Edition Modifikasi

BMW 325i M Edition Modifikasi

Jok Sport Ala BMW Alpina B3 GT3

Senada dan seirama dengan velg, singgasana di bagian kabin depan juga mengandung unsur Alpina, hanya saja tak murni dari rahim Alpina. “Jok ini asli Recaro untuk MINI JCW, kurang asik kalau dipakai di BMW.  Jadi kami custom mengikuti sosok Recaro Alpina,” tukas Endhy.

BMW 325i M Edition Modifikasi


Untuk merubah sosok Recaro MINI JCW menjadi Recaro Alpina, dilakukan penelanjangan demi menghilangkan bodir besar. Kemuadian dilapisi ulang dengan bahan suede dan diberikan striping hijau serta biru. Alhasil, jok begitu mirip dengan Recaro yang dipakai BMW Alpina B3 GT3.

BMW 325i M Edition Modifikasi


Sementara untuk membuat dudukan jok semakin rigid dan pas, frame dibuat custom dan rel-nya masih tetap menggunakan milik Recaro.


           Di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC. VVT-i Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. 
          Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra.
       Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik. Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). 
          Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan. 
           VTEC Teknologi canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC) hasil inovasi Honda ini menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya. Pada mesin 16 valve, terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder. VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng. Pada mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di putaran rendah hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan. Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. 
            Langsung dijawab dengan katup kedua. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Asyiknya, katup pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup pertama jadi mengikuti. Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin.

Cara kerja cvt pada matic

by Unknown | 15:14 in | komentar (0)


          Banyak siswa yang menanyakan "gmana sih pak cara kerja cvt pada matic tuh? Berikut penjelasan bagaimana cvt bekerja Mungkin banyak siswa smk sekolah lain juga belum mengerti cara kerja dari mesin matik atau CVT(Continuously Varible Transmission) pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi. 
          Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt. 



          Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. 



           Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.


            Nosel Injektor merupakan piranti vital pada system injeksi bahan baker. Gejala mesin kasar, ngelitik sampai tenaga loyo merupakan kompresi kalau performa injector kurang maksimal. “Selama belum ada bocor, jarumnya tidak rusak dan resistensinya masih bagus, berarti injector masih bisa dipakai. Bisa diservis kok,” ujar Taqwa Suryo Swasono, pemilik bengkel GARDEEN SPEED di Cilandak, Jakarta selatan.
Proses servis injector bisa dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu pengetesan dan pembersihan. Jadi, tak bisa asal dibersihkan saja. Sebelumnya harus melewati prosedur pengetesan untuk mengetahui kelayakan pakai.

            “Ada empat tahap pengetesan injector,” lanjut Taqwa. Pertama adalah tes leakage atau kebocoran, dilanjutkan tes spray pattern alias pola semprotan nosel. Lantas injector bakal diukur kemampuan mengalirkan bahan baker (flow test) dan terakhir akan dilakukan simulasi pemakaian.
Pembersihan juga dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk di nosel. Biar lebih jelas, yuk kita simak keempat proses tes dan satu tahap pembersihannya.

1. LEAKAGE TEST

           Maksud dari test ini adalah mengetahui apakah ada kebocoran (leakage) baik dari bodi injector maupun pada jarum di noselnya.”Injektor harus tidak boleh bocor sama sekali,”wantinya. Kalau bocor di bodi, bahaya buat mesin karena bahan baker bisa menetes ke bagian luar mesin. Bisa kebakaran, tuh! Sedangkan kalau jarum noselnya bocor, bensin bakal terus mengocor meski injector menutup.

            Tekanan bahan baker keseluruhanpun bakal ngedrop. Tes ini dilakukan dalam keadaan nosel tertutup (tidak dialiri arus listrik). Kalau pada tes ini lolos, atau tidak ada kebocoran maka injector bisa dipakai. Teteapi kalau ada bocor sedikit saja, injector wajib diganti.

2. SPRAY TEST

            Dari tes ini diketahui pola penyemprotan injector.”Pengabutan bahan bakarnya harus bagus.” Ada beberapa pola yang bisa terdeteksi (lihat skema). Pola terbaik adalah yang paling kiri. Artinya bensin dikabutkan sempurna.

             Kalau yang telihat di tengah atau paling kanan, berarti ada penyumbatan. Titik penyumbatannya bisa dilihat dari pola yang terjadi. Bisa saja penyumbatannya di bagian pinggir, sehingga bensin hanya “kencing” sedikit di bagian tengah.

              Setiap mobil memiliki pola semprotan yang berbeda.”Delapan puluh persen kendaraan yang punya pola standar seperti yang paling kiri. Sisanya punya pola standar seperti yang paling kanan, misalnya BMW,”lanjut Taqwa. Dengan diketahui adanya penyumbatan, maka bisa coba dilakukan pembersihan.

3. FLOW TEST

              Kemampuan total injector bakal teruji pada test ini. Maka sebaiknya mengetahui kapasitas standar yang diukur dalam satuan cc/menit. Untuk itu, injector akan dibuka (diberi arus untuk membuka jarum nosel) dan dialiri bahan baker (dengan tekanan tertentu) selama 15 detik. Lantas alirannya diukur apakah sesuai dengan kapastias standarnya.

             Variabel pengetesan bisa berbeda untuk tiap mobil. Misalnya injector mesin 4G63 milik Mitsubishi Eterna berkapasitas 240 cc.menit. Artinya selama 15 detik, alat ini harus mengalirkan 60 cc bensin. Sedangkan tekanan bahan baker saat tes biasanya dipatok 5 bar, lebih tingi dengan kondisi mesin (sekitar 3-4 bar). Resistance (tahanan) injector pun diukur apakah masih sesuai dengan standar.

            Dari tes ini, bakal diketahui apakah kemampuan injector merata untuk tiap silinder. Sebab saat pertama diukur, flownya bisa berbeda-beda. Mesin pun bisa kasar, tidak bertenaga dan gampang ngelitik. Setelah dibersihkan pun tes ini dilakukan kembali. Tak lain untuk mengecek apakah pembersihan yang dilakukan cukup efektif. Apakah kemampuannya kembali normal dan merata pada tiap silinder. Angka pengukuran berbeda masih bisa diterima untuk pemakaian harian, asal deviasinya tidak terlalu besar.
4. SIMULASI

           Tahap ini diperlukan untuk memantau kinerja injector pada waktu dipakai. Sehingga perlu simulasi kondisi mesin. Aliran bensin diukur untuk tekanan dan putaran mesin berbeda.”Meski jarang terjadi, bisa saja injector bagus pada 1.000 rpm tetapi pada 2.000 rpm jelek,”terangnya.

5. PEMBERSIHAN

           Kalau diyakini masih bisa dipakai alias tidak bocor, injector bisa dibersihkan. Ada dua metode pembersihan, pertama dengan cara liquid cleaing. Caranya dengan menggunakan cairan khusus yang dialirkan terus menerus (injector dalam kondisi terbuka) untuk mengikis kotoran. “Kalau cara itu nggak mempan, baru pakai ultrasonic cleaning,”beber Taqwa. Injektor direndam dalam wadah dengan cairan khusus juga. Lantas peranti itu dialirkan listrik untuk membuka tutup secara periodic.

            Sementara pada cairan diberi gelombang getaran ultrasonic untuk mengikis endapan. Cara ini terbukti amph untuk mengembalikan performa mesin. Ketimbang membeli injector baru berharga jutaan rupiah, mending diservis. Biayanya sekitar Rp. 125 ribu per injector.

Bagian Gardan Mobil

by Unknown | 21:07 in | komentar (0)




1. Rel Axle Housing, bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.

2. Gasket. Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.

3. Differential Carrier. Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.

4. Differential RIng gear dan drive pinion gear kit. Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian bagian ini.

5. Bagian dari differentian carrier ini untuk memancing salah sisi dari bearing ring gear.

6. Kedua bearing yang mengancing drive shaft ini harus diganti kalau waktu membongkar tampak ada titik titik hitam atau sudah berwarna kehitaman.

7. Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.

8.Universal joint Flange ini adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.

9. Differential pinion atau montir menyebutnya gigi satelit. Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.

10. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

Cara Memeriksa Poros Gardan

by Unknown | 20:55 in | komentar (0)


Pemeriksaan poros gardan dibagi menjadi 3 bagian yaitu;

a. Pembongkaran
  • Lepas sambungan universal dair diferensial dan bantalan penyangga tengah dari rangka kemudian lepaskan poros propeller
  • Sebelum melepaskan poros propeller dari flens penyambung jangan lupa untuk member tanda pemasangan.
  • Masukkan peralatan khusus ke dalam ujung belakang dari rumah transmisi untuk mencegah kebocoran oli.
  • Siapkan poros propeller di atas bangku kerja
  • Beri tanda pemasangan flens yoke dan poros propeller.
  • Lepaskan map ring dan buka bantalan spider/  jarum bagian belakang.
  • Buka dan lepas snap ring dari bantalan jarum/spider bagian depan.
  • Tekan ujung yang satu dari bantalan jarum dengan ragum dan soket ukuran 14 mm dan 21 mm sehingga sisi lainnya dari batnalan jarum masuk ke dalam soket ukuran 21 cm
  • Pukul poros propeller hingga bantalan jarum ditarik keluar dan jaga bantalan tidak boleh berjatuhan.
b. Pemeriksaan
  • Cuci bagian yang dibongkar dan periksa kemungkinan rusak aus atau berkarat.
  • Periksa bagian yang diberi nomor kemungkinan aus, rusak dan berubah bentuk
  • Yoke sambungan dnegan selubung periksa bagian -bagian yang mungkin aus, rusak dan berubah bentuk.
  • Periksa yoke flens sambungan universal kemungkinan aus dan rusak.
c. Perakitan
  • Pasang komponen-komponen poros propeller sesuai nomor urutnya.
  • pasang pada sipder pada Yoke dengan menggunakan peralatan khusus dan ragam atau alat pengepres yang lebih dahulu dipasang pada bantalan pada salah satu bagian spider dengan cara yang sama.
  • Sesudah dipsang, pemeriksa kehalusan putaran dengan jalan memutar selubung atau flens yoke ke kiri dan ke kanan.
  • Pasang poros dengan kelengkapan setelah tanda-tanda pemasangan yang dibuat waktu melepas dicocokkan.
  • Pada waktu memasang poros propeller 3 sambungan, pertama-tama setel posis bantalan tengah dalam kendaraan tanpa beban.
  • Cocok garis tengah bantalan harus tegak lurus pada garis tengah poros tengah.
  • Setel selesai pemasangan bagian sambungan univesal, selubung yoke yang masuk ke dalam transmisi harus diberi minyak pelumas
  • Keraskan baut pengikat menurut spesifikasinya.
 


Ada 3 sekerup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin bensin menjadi optimal. Berikut ini 6 cara menyetel karburator mobil.

1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC dihidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin.

2. Sekerup RPM mesin diturunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja.

3. Sekarang mulaid engan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik.

4. Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setelah sekrup RPM sampai 700, 800, atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.

5. Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000.

6. Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan